Monday 18 March 2019

Jalan-Jalan ke Jepang 2018 (Part I) - Tokyo

Bismillahirrohmanirrohim..
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh...

Rather than share a story, saya ingin tulisan ini sebagai reminder untuk saya about my latest amazing journey

Rabu, 27 Juni 2018

Jogja - Jakarta
Traveling ini diawali dengan naik kereta api Fajar Utama Jogja dari stasiun Tugu jam 07.00 dan tiba di stasiun Pasar Senen sekitar 15.30. Kenapa naik kereta api? lama banget..udah capek di jalan....Ya karena masih nuansa lebaran dan harga tiket pesawat masih 2 kali harga kereta api, kami memutuskan untuk naik kereta, lagipula, Bapak saya dapat concession ticket dari KAI.Setelah tiba di stasiun Pasar Senen kami mampir di musola, sholat dan segera berangkat ke stasiun Gambir untuk mengambil bus Bandara.

Sekitar jam 18.00 kami tiba di terminal 3 Ultimate bandara Soekarno-Hatta. Masih ada sekitar 5 jam sebelum boarding, kami memanfaatkan waktu ini dengan solat magrib-isya, makan bekal yang dibawa dari rumah, keliling2 terminal 3 yang sangat luas namun belum ada yang menarik untuk dilihat.

Jakarta-Tokyo
Jam 22.00 kami mulai melewati imigrasi dan alhamdulillah lancar. Kami menunggu waktu boarding dengan tidur-tiduran di kursi santai, mengisi botol minum yang disediakan gratis di dekat gate 4. Alhamdulillah....boarding lancar dan bisa take off ontime.
Fasilitas di ruang tunggu terminal 3 Soetta
Tidak banyak yang bisa diceritakan di dalam pesawat air asia. Susunan kursi pesawat 3-3-3, leg room minimal, dan reclining terbatas. Di dalam pesawat saya habiskan dengan makan, tidur, dan melihat sunrise.

Kondisi di dalam pesawat

Sunrise dari ketinggian jam 03.30 WIB


Kamis, 28 Juni 2018

Narita Airport
Jam 10.00 pagi waktu Tokyo, kami sudah tiba di bandara Narita terminal 2. Karena masih pagi, antrian imigrasi tidak terlalu panjang. Kami segera menyerahkan lembar imigrasi yang sudah saya isi di dalam pesawat dan passport kami langsung di cap. Kami kemudian menuju lobi kedatangan

Pertama, saya menuju booth klook untuk mengambil sim card yang sudah saya beli sebelum nya. Di cari-cari tidak ada, ternyata dari pintu keluar belok kanan dan tempatnya di dekat eskalator. Petugas segera membantu untuk menginstall sim card dan dalam 15 menit, kami sudah terhubung dengan internet.
Ngeksis dulu di terminal 2 Narita Airport
Kedua, menuju konter Keisei Skyliner yang ada di basement. Di konter ini, kami membeli tiket Keisei Skyliner roundtrip dan Tokyo Subway Ticket 72 hours seharga 5400 yen. Tokyo Subway Ticket ini sangat praktis dan murah untuk muter-muter Tokyo karena bisa digunakan untuk semua jalur Metro dan Toei, namun untuk kereta JR tidak bisa digunakan.

Ketiga, setelah membeli tiket Skyliner, kami masih ada waktu 30 menit untuk membeli makan. Maklum, kami belum makan dari turun pesawat. Kami menuju toko 7/11 terdekat dan membeli bento seharga 400 yen dan air minum 100 yen.

Keempat, kami segera menuju platform kereta Keisei. Untuk mencapai nya kita tinggal mengikuti jalur berwarna di lantai, jadi ini sangat memudahkan bagi turis seperti kami. Dari konter tadi kami mendapat 2 lembar yang entah tulisannya apa, yang penting kedua tiket ini harus dimasukkan bersamaan di mesin tiket dan nanti yang keluar hanya 1 lembar. Ternyata jarak dari ticket machine ke platform kereta lumayan jauh, kami berjalan melewati lorong, naik turun ekskalator kira-kira 15 menit. Dari platform ini sudah berasa budaya Jepang nya yaitu budaya antri dengan tertib di lokasi yang sudah ditandai.
Kereta Keisei Skyliner

Interior kereta

Keisei Skyliner adalah salah satu kereta cepat dengan kecepatan mencapai 160 km/jam yang menghubungkan Narita dan downtown Tokyo. Selama perjalanan selama 40 menit, kami disuguhkan pemandangan hijau yang indah, terdapat deretan sawah yang menguning dan pedesaan Jepang yang bersih, jauh dari sampah.

Kereta ini berhenti di stasiun Ueno, kemudian dilanjutkan dengan subway ke hostel. Kami menggunakan aplikasi Tokyo Subway Navigation yang memudahkan kami naik naik kereta, berganti jalur, dan menentukan pintu keluar.

Hostel
Ueno st - Hibiya line - Kodemmacho st

Tujuan pertama kami adalah ke penginapan Hostel Den yang sudah kami booking dari booking.com. Hostel ini terletak di daerah Chuo, bukan daerah wisata sebenarnya, namun yang menarik adalah hostel ini mengusung konsep islami karena menyediakan tempat solat. Untuk review hostel ini bisa dibaca di halaman lain nya.

Alhamdulillah penginapan kami tidak jauh dari stasiun subway mudah sekali ditemukan karena terletak di ujung jalan. Karena belum jam check in, kami hanya melunasi pembayaran kemudian  izin untuk mandi dan solat di prayer room.

Shibuya Crossing dan Patung Hachiko
Kodemmacho st - Hibiya line - Ginza st - Ginza line - Shibuya st

Stasiun shibuya sangat besar, kami hampir tersesat karena mengikuti arus orang-orang. Kami pun lama sekali melihat petunjuk arah sesekali mencocokkan dengan gmap. Namun, akhirnya shibuya crossing dan patung hachiko ketemu juga...Karena siang hari, tidak terlalu banyak orang menyebrang dan tidak ada kelap-kelip lampu gedung. Mungkin lebih menarik bisa datang malam hari.


Shibuya crossing dari atas

Mejeng dengan mbah hachiko dulu

Mau nyebrang foto-foto dulu


Harajuku
Shibuya st - Fukutoshin line - Meiji-jingumae st

Destinasi kedua adalah harajuku street, tempatnya anak muda jepang mejeng. Dari Meiji Jingumae st ke Harajuku street jalan agak jauh bisa 1 km. Sebenarnya untuk jalur lebih cepat nya bisa naik Yamanote line (JR) ke Harajuku st. Namun, subway ticket tidak mengcover JR line, jadi kami mending berjalan melewati underpass.

Banyak sekali orang-orang yang menuju Takeshita dori dan barang-barang disana menurut saya mahal-mahal bagi kantong saya, kalau untuk keunikannya sih B aja yaa. Target utama di Harajuku adalah mengunjungi Daiso. Benar saja, keluar dari Daiso, saya membawa tentengan belanjaan yang lumayan berat.

Target selanjutnya adalah membeli Crepes yang ngehits. Disana terdapat banyak stall yang menjual crepes dengan harga 500-700 yen. Lumayan mahal...dan saya mencoba membeli 1, rasa mint. Rasa nya B aja dan lama kelamaan rasanya eneg. Saya pikir kulit crepes nya freshly made, ternyata sudah dibuat sebelum nya, tinggal ngasih es krim trs digulung. Kami menyusuri Takeshita dori hingga ujung kemudian belok kanan dan ketemu gate ke Meiji Jingumae st
Mejeng di pintu masuk Takeshita Dori

Milih crepes yang mana yaa?


Kembali ke Hostel
Meiji Jingumae st - Fukuthosin line - Shibuya st - Ginza line - Ginza st - Hibiya line - Kodemmacho st

Keluar dari exit 4 Kodemmacho st, kami menuju supermarket untuk membeli makan malam dan persiapan makan pagi. Sampai hostel, kami mandi lagi, karena suhu di Tokyo sangat-sangat panas dan terasa lengket, kemudian makan, dan terlelap hingga pagi.
Hari itu, walaupun ada 2 destinasi yang dituju, kami cukup kelelahan karena belum terbiasa dengan suhu di Tokyo yang mencapai 37 Celc dan harus jalan kaki terus.

Pengeluaran 
Pengeluaran Hari 1 dan 2 tidak temasuk belanja oleh-oleh

No comments:

Post a Comment

Jalan-Jalan ke Jepang 2018 (Itinerary-END)

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh... Hari Rabu, 4 Juli 2018 Hari ini adalah hari terakhir di Jepang. Kami tiba di terminal bus S...