Thursday 2 January 2014

Traveling Time: Liburan Murah ke Kuala Lumpur dan Singapura 6D5N [part 1]

Kami, saya dan kakak saya, mengambil liburan di akhir Maret, setelah ujian judisium dan pengumuman kelulusan S1. Setelah persiapan yang begitu panjang, akhirnya hari yang kami nanti-nanti pun tiba. Oh ya, untuk liburan, usahakan mengambil hari weekdays, agar terhindar dari antri panjang dan tiket weekend yang mahal.
Sebenernya tiket pesawat kami JOG – SIN pp tgl 9-15 april 2013, namun karena saya masuk koass kala itu akhirnya kami beli tiket lagi untuk keberangkatan tanggal 25 maret, pulang tanggal 30 Maret dari JOG-KUL-JOG dengan harga tanpa promo 1,2 jt pp.


Senin, 25 maret 2013
Pukul 15.00 kami mulai bersiap2 menuju bandara, tapi karena beberapa hal, akhirnya jam 4 baru berangkat dari rumah. Tidak lupa kami bawa makanan berat untuk makan di pesawat lumayan bisa menghemat kan. Dan juga membawa botol air minum ke dalam bagasi, karena denger2 air di KL itu gak bisa diminum jadi mesti beli botolan.
Jam 17.00 kami sampai di Bandara Adisucipto, lumayan mepet banget sih karena departure time nya 18.15. Setelah ngasih bagasi ke counter trus bayar airport tax 100rb dan melewati immigration clearance sampailah di ruang tunggu bandara. Ruang tunggu di Adisucipto ini sangat sempit dan sangat sederhana, tidak ada yang istimewa, hanya bangku berjajar.
Jam 17.45 gate dibuka kami masuk ke pesawat satu per satu. Pesawat airasia tidak terlalu besar, 1 baris ada 6 seats, mirip bus antar kota. Semua kursi nya dibalut dengan kulit warna merah. Seat nya bisa reclining terbatas dan ruangan untuk kaki juga tidak terlalu besar. Seat yang dibelakang banyak yang masih kosong, sehingga saya dan kakak saya yang tadinya duduk tidak bersebelahan, mencari seat kosong untuk duduk berdua.
Berpose dulu didepan pesawat airasia
Jam 18.15 pesawat airasia take off dengan mulus dari bandara Adisucipto. Perjalanan JOG-KUL membutuhkan waktu 2 jam 25 menit. Sampai diatas langit kuala lumpur, pilot memberitahukan kalo cuaca di KL lagi hujan lebat jadi kita delay 15 menitan. Jam 10 malam waktu KL pesawat mendarat dengan mulus. Kami turun dari pesawat. Jalan dari hangar ke bandaranya ternyata jauuuuuh, sekitar 1 km, buru-buru kami ke imigrasi agar bisa naik LRT dari KL sentral. Immigrasi di LCCT cepet dan gak ribet, cuman ditanyain mw ngapain jawabnya liburan, tinggal dimana, di hostel di sekitar Chinatown, berapa hari, itu doang. Trus kami berjalan lagi menuju tempat pengambilan bagasi di lantai dasar.
LCCT itu sangat besar, sangat jauh berbeda dengan bandara adi sucipto, namun penunjuk arahnya minimal dan ambigu, jadi kalo bisa ikutilah rombongan orang-orang di depan, karena mereka akan menuju pintu keluar. Setelah mendapat koper, kita keluar mencari skybus yang engantarkan kita ke KL sentral. Halte bus ini ada di bagian kiri dari pintu arrival. Bus warna merah besar dengan tempat duduk yang nyaman. Bus ini berangkat per 30 menit dari LCCT, jadi gak usah khawatir kehabisan. Tiket bus ini oneway RM 10 kalo bayar on the spot, kalo pesen dari air asia dapat  RM 7.4.
Perjalanan ke KL sentral berlangsung sekitar 1 jam 15 menit. Selama di perjalanan, terlihat jalanan yang sepi, luas banget, dan tertata rapi, rambu-rambu jelas, terlihat jelas hasil kerja keras pada devisa negara..TKI. Jam 23.30 kami tiba di basement KL sentral. Di sana banyak tawaran taksi dengan harga yang fantastic, tapi kami tidak bergeming. Kami menuju lantai 1 KL sentral lewat tangga di sebelah parkiran bis, cari stasiun LRT, beli token nya. Karena kami masih newbie kami beli di costumer service. Kita diberi koin plastic warna biru yang harus ditempelkan di pintu automatisnya. Koin itu harus kita bawa dan nantinya di masukkan ke stasiun tujuan untuk membuka pintu keluar. Pas itu ada kejadian yang menegangkan...ya newbie laah harap maklum, koinnya tidak bisa untuk membuka pintu jadi kami harus meminta tolong petugas yang ada disitu...karena udah tengah malam, petugasnya agak sewot gt...mgkn kami dikira TKW ilegal yang baru pertama kali datang ke KL. Hehehehe....ya sudah laah... malu sih iya, toh kita di sini bwt liburan, so dibuat santai aja.
Akhirnya kami naik LRT. Hanya dengan 2 x berhenti, kami tiba di station Pasar Seni. Turun dari stasiun itu kita bingung, di mana hostel kita. Liat-liat gak ada orang, akhirnya ada ibu-ibu berpakaian preman, yang pasti ini bukan orang biasa2..lha wong jam 12 masih berkeliaran di sini. Tapi berkat ibu itu, kami sampai di Raizzy Guesthouse jalan Tun HS Lee. Sampai di guesthouse untungnya mas reseptionistnya masih nunggu, kami check in, dimintai passport, bayar RM 65 untuk kamar twin bed private trus dikasih kunci ruangan kami. Ruangannya tidak begitu besar, hanya2,5 x 2,5 m, gak ada jendela, ada AC dan bed tingkat dengan wifi kenceng. Lumayan untuk mengumpulkan tenaga bwt besok pagi.
Twin bed room, AC, tanpa jendela di Raizzy Guesthouse

Selasa 26 Maret 2013  
Bangun jam 6 pagi, lanjut mandi dan solat subuh. Kamar mandi di lantai 2 terletak di ujung lorong. Ada 3 kamar mandi yang selalu sepi. Kamar mandinya bersih dan lumayan luas, ada hot water, ada shower gel nya juga.
Setelah mandi dan berberes kamar, kita turun sambil check out. Di hostel ini setiap pagi disediakan sarapan dan minuman gratis dan enaknya lagi kita boleh ngambil sendiri. Niatnya mw bikin roasted bread untuk bekal makan siang, tapi karena malu sama pemiliknya gak jadi deh.
Kami check out sambil nitipin koper di situ. Layanan penitipan koper disini gratis sampe jam 9 malam.
Kami bergegas menuju LRT pasar seni yang jaraknya 200 m. Sekarang beli koin/tokennya di automatic machine, dan sudah bisa melenggang bebas lewat pintunya....Kami naik LRT ke KL sentral. Jadwal kita hari ini adalah Genting highland à Batu caves àChinatown àtwin tower petronas.
Di KL sentral, cari konter penjualan bus go genting, muter-muter beberapa kali gak ketemu, Tanya kesana-kemari juga gak ketemu, akhirnya ketemu juga setelah melewati beberapa lorong.  Sampai konter, ternyata tiket yang ada tinggal  jam 11 siang, padalah saat itu baru jam 8.20. Daripada luntang luntung gak jelas selama 3 jam, akhirnya kita ubah itinerary nya. Kami ke Batu caves dengan naik KTM komuter. Tiket KTM bisa didapat di counter tiket. Harganya RM 2. Kondisi KTM bersih dan cukup lengang. Kira-kira 45 menit, kami sampai di Batu Caves, stasiun KTM paling ujung. Dari sini, kita menuju pintu keluar, langsung terlihat pintu gerbang batu cave.
          
Tiket terusan bus dan cable car genting highland

Kondisi KTM komuter gerbong khusus wanita bersih dan rapi
Batu Caves
Tempat wisata pertama yang kami kunjungi. Batu cave merupakan gua yang terletak di tebing tempat ibadah orang hindu. Dipintu utama kita disuguhkan patu anoman warna hijau yang tinggi nya 15 m, semakin kedalam aura hindu india makin terasa, banyak kuil2 peribadatan.  Sebelum masuk ke gua, terdapat patung emas yang cukup tinggi mencapai 40 m. Untuk mencapai gua ini kami harus menaiki 274 anak tangga yang ada monyet berkeliaran. Lumayan melelahkan namun pemandangannya bagus...dari pintu gua kita bisa masuk sampai didalam gua... Di dalam gua ini ada kuil sembahyang lagi..Tempat wisata ini gak dipungut biaya..alias gratis. Selesai liat-liat kami kembali ke KL sentral dengan KTM komuter.
Nampang di depan patung dewa Batu caves
Kuil di bagian dalam Batu Caves

Melewati 272 tangga..lumayaan ngos-ngosan

Genting Highland
Untuk menuju ke Genting kami memakai bus Go Genting yang dilanjutkan cable car, Harga tiket terusan pp dari KL sentral – Genting – KL sentral adalah RM 20,6.  Perjalanan dengan bus ini membutuhkan waktu 1 jam. Kami sampai di lower station dan harus naik ke lantai 5 untuk naik cable car. Untuk  mencapai lantai 5 disediakan lift, namun klo liftnya penuh bisa naik tangga juga. Di lantai 5 ternyata seperti mall banyak toko dan tempat makan. Saat kami di sana, antrian naik cable car lumayan panjang, sekitar 30 menit. Akhirnya datang juga giliran kami. Satu cable car bisa diisi 6 orang. Naik cable car merupakan tantangan tersendiri buat saya, karena cable car disini adalah yang terpanjang dan melewati jurang dengan hutan yang lebat. Gak bisa mbayangin kalo tiba-tiba jatuh gitu....Sereem...
Ngantri masuk cable car di lower station
Pemandangan dari cable car

Setelah kurang lebih 15 menit menikmati hijaunya pemandangan, kami tiba di Genting Highland. Menurut saya, tidak ada yang spesial di Genting, hanya ada indoor dan outdoor theme park, dan hotel-hotel berbintang. Suhu disini dingin-dingin sejuk kayak di puncak, so jangan lupa bawa jaket. Di sana, kami hanya berkeliling gak masuk ke theme park karena gak menarik laah....Jam 3 sore kami turun naik cable car lagi. Ada satu kejadian yang menegangkan saat kami naik cable car, tiba-tiba cable car nya gak jalan, dan kami terpontang-panting di atas cable car dengan ketinggian yang cukup membuat jantung dag-dig-dug, terlebih lagi saat itu kabut putih menyelimuti...serem dan dingin deh....Tapi akhirnya setelah 10 menit, cable car berjalan lagi. Alhamdulillaaah sampai juga di lower station nya...sambil menunggu bus jemputan kami jam 4, kami menikmati nasi lemak di kantin dekat terminal Go Genting...lumayan murah..hanya RM 4.
Bus Go Genting kami pun datang dan we go to Kl sentral...
Genting highland dikelilingi hotel berbintang

Chinatown/Petaling Street
Jam 17.00 kami tiba di KL sentral, transit sebentar untuk sholat dan cuci muka, kemudian melanjutkan jalan-jalan lagi ke china town. Naik LRT ke pasar seni kemudian menuju ke jalan Tun H.S. Lee.  China town atau petaling street ada di sebelah kiri. Di Kuala Lumpur penanda jalannya tidak begitu jelas sehingga kalau merasa tersesat lebih baik tanya orang sekitar saja. Saat itu, kami tiba di sana sehabis hujan sehingga banyak kubangan air dan bikin males buat belanja. Di sana, harga souvenir agak mahal...untuk gantungan kunci 1 renteng isi 6 dihargai RM 5. Tempelan kulkas dihargai RM 10/3 buah setelah nawar panjang lebar, dan kaos-kaos harganya RM 20 untuk kualitas standar.
Setelah puas berkeliling petaling street, kami berniat makan di deket2 situ, tapi isinya chinese food tanpa label halal. Akhirnya kembali ke KL sentral untuk makan malam dan menunggu kereta ke Singapura. Sebelumnya, tidak lupa kami mengambil koper yang kami titipkan di hostel kami.

Petaling street, Kuala Lumpur
Makan malam akhirnya di McD KL sentral dengan harga RM 12.6 untuk 2 orang. FYI, McD di sini tidak ada menu nasi nya. Setelah kenyang....kami menuju lantai 2 untuk menunggu kereta api KTMB ke Singapur. Tiket kereta dengan tipe superior class kami beli seharga RM 40 pagi tadi. Jam 21.00 malam sudah banyak penumpang yang menunggu kereta. Dan kereta ini menurut pengalaman saya selama traveling, merupakan moda transportasi yang paling mengecewakan. KA ini dijadwalkan berangkat pukul 23.00, tapi molor hingga pukul 00.30.  Kereta Malaysia tidak beda jauh dengan kereta Indonesia, malah lebih baik di Indonesia, hanya saja di Malaysia ada fasilitas tempat tidurnya. Suara kereta api keras sekali dan sering berhenti jadi gak nyenyak juga tidur kami di kereta ini. Jam 08.00 akhirnya kereta kami sampai Woodsland, Singapore.
Rincian biaya:
Airport tax Jogja                     Rp    100.000
Skybus pp                              RM 14,6
Rapid KL to Pasar seni           RM 1
Hostel                                    RM 65/2 =  RM 32,5
Rapid KL to KL sentral          RM 1
LRT to Batu Caves                RM 2
LRT to KL sentral                  RM 1
Bus to Genting pp                   RM 20,6
Lunch                                     RM 11,4/2 = RM 5,7
Rapid KL to Chinatown         RM 1
Rapid KL to KL sentral         RM 1
Dinner                                    RM 12,6/2 = RM 6,3
1 RM = 3.200
Total    Rp 377.440


No comments:

Post a Comment

Jalan-Jalan ke Jepang 2018 (Itinerary-END)

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh... Hari Rabu, 4 Juli 2018 Hari ini adalah hari terakhir di Jepang. Kami tiba di terminal bus S...